TEMPO.CO, Jakarta – Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengklaim tak langsung menyetujui tawaran menjadi Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V. Sebab, dia sempat berpikir tentang program-program yang akan dijalankan PTPN V pada masa mendatang.
Sebagai komisaris, Budiman menolak menjadi pejabat perusahaan yang tidak memiliki target. “Saya enggak mau sekadar nongkrong-nongkrong gabut. Saya bukan komisaris seperti itu,” tutur Budiman saat dihubungi Tempo pada Jumat, 22 Januari 2021.
Budiman pun baru menerima tawaran setelah tahu bahwa program-program yang dimiliki perusahaan berhubungan dengan pengembangan koperasi desa, BUMDes, hingga penguatan sumber daya manusia. Dia menyatakan program itu sejalan dengan proyek-proyek yang tengah digarap dalam beberapa tahun terakhir.
Belakangan, mantan aktivis 1998 ini berfokus merintis koperasi hingga BUMDes yang bergerak di bidang penguatan data pangan hingga energi baru terbarukan. Budiman menilai konsep pengembangan koperasi di desa-desa berbasis data dan teknologi bisa ia integrasikan dengan PTPN V yang bergerak di sektor perkebunan.
“Kami ingin membangun perkebunan rakyat dan mendorong inovasi yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati di perkebunan itu,” tutur Budiman.
Budiman juga ingin mengoptimalkan riset-riset tentang berbagai macam tanaman dan manfaatnya serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pelbagai program perseroan. Dengan demikian, hasil penelitian tersebut bisa langsung dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar perusahaan.